BUDI AYUGA ART PERFORMANCE STUDIO adalah sebuah wadah berkumpulnya sekelompok seniman dari berbagai cabang seni yang bersatu tekad ingin memajukan seni khususnya seni pertunjukan. Termasuk dalam daftar anggotannya telah tercatat ada SULAP, MC, BADUT, PENYANYI, TEATER DAN TARI.
Bermula dari sebuah perkumpulan anak muda bernama KITARO CLUB Di dirikan pada tahun 1985 atas prakarsa 5 anak muda yang memiliki kesamaan hobby dan inisial nama D yaitu DONNI, DENY UMAR CHOTOB, DENDI HERNAMA,DODDY QUARYANTO. Di bawah binaan ibu Suprapto organisasi anak muda itu berkembang menjadi perkumpulan anak muda aktif dan kreatif. Berbagai event baik itu SENI maupun OLAHRAGA kerap kali diselenggarakan.
Berangkat dari organisasi KITARO CLUB inilah saya memulai kiprah berkesenian. Pada saat itu tari modern khususnya di kota Malang masih belum mendapat hati bahkan bisa dikatakan masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
pada saat itu Tari tidak ada harganya sama sekali.Untuk sebuah tampilan dengan jumlah penari 10 orang bahkan lebih, pihak panitia atau penyelenggara hanya mau memberikan nominal hanya Rp 50.000. Sungguh amat sangat memprihatinkan sekali ( bisa dibayangkan apabila semua anggota yang mendukung memiliki orientasi uang sebagai tujuan utama) Tentunya jika itu terjadi sudah bisa di pastikan bahwa aktifitas tidak akan pernah terlaksana apalagi bisa sampai tercapai pada tujuan tampil diatas panggung. Walaupun hal ini berlangsung bertahun-tahun ternyata tidak mengurangi mental dan semangat berlatih bagi penari. Dengan prinsip sederhana bahwa "NANDUR IKU THUKUL" (Bahasa jawa yang artinya "Kalau kita menanam pasti suatu saat akan Menuai") Semua berjuang bahu-membahu untuk mencapai sukses. Segala daya upaya dikerahkan. Tidak ada rotan akarpun jadi, tidak punya uang bikin kostum selambu anggotapun ada yang dikorbankan. Tidak ada kain yang indah, kain tepung terigupun dimanfaatkan buat kostum pada saat itu.
Sungguh apa yang terjadi adalah realita yang harus di hadapi. Nasli, Vidi, Frans, Dodi,edi setiawan, wawan, didit lutfi, yufi, rudi, yudo, iin, kiki, desi retno ,yulita, dan banyak lagi teman-teman Kitaro yang terus aktiv dari tahun ketahun tarus berjuang dalam seni.
Namun sayang beribu sayang. "harapa akan menuai hasil" itu ternyata tidak semua menuai "hasil". Dikarenakan berkeluarga, sekolah dan bekerja ternyat satu persatu anggota Kitaro club akhirnya bepencar sehingga dengan terpaksa meninggalkan dunia tari. Dari ratusan anggotanya yang keluar masuk hanya satu yang hingga sampai saat ini bertahan dan intens bergelut menekuni dunia TARI.
Satu orang itu adalah saya, yaitu Rachmad Budiri atau sekarang di panggil Budi Ayuga. Sehingga apa yang saya capai sekarang ini tentunya tidak lepas dari perjuangan cucuran keringat dan air mata teman-teman Kitaro. Sungguh saya merasa beruntung dan bangga memiliki teman-teman Kitaro. Dan rasa terimakasihku amat sangat besar pada mereka semua. Karena merekalah akhirnya saya menuai hasil.
Dari tahun ketahun sejak saat itu , Dari Sekolah ke sekolah hampir semua Sekolah SLTP&SMA di malang. Dari Kampus kekampus semua Perguruan Tinggi di Malang selalu memintaku melatih tari setiap ada event kesenian.
Penjelajahan panggung ke panggung membawaku semakin mencintai kesenian. Hingga menggiringku untuk bertekad memutuskan bahwa Tari adalah Pekerjaanku.
Pada Th 1990 Saya bersama 3 koreografer muda terkenal di kota malang yaitu Beny Agusta, Budi Harsono dan ferry dan di dukung keluarga Bpk Djati Koesoemo dan mendapat fasilitas tempat dari keluarga Choiri Adnan mendirikan sanggar Tari "LAGA PRADHA SASMAYA"
Perpaduan kekuatan ini ternyata menghasilkan daya yang begitu dasyat. Tidak sampai 3 bulan berdiri selalu menurunkan team setiap ada perlombaan tari modern di Jawa Timur. Dari semua Lomba yang diikuti Semua berhasil dimenangkan.
Pada tahun 1991, saya di kontrak ke jakarta sebagai pengajar senam aerobic di studio Laris Love di Jl Bend.Hilir. Disela-sela waktu mengajar senam aku sempatkan bergerilya menyusuri rumah-rumah produksi,biro jasa pertunjukan bahkan pintu-pintu beberapa artis terkenal pun sempat aku ketuk untuk mencari celah kemungkinan karya saya bisa dipakai.
Dalam kamus saya "Tidak ada Usaha yang tidak menghasilkan, selagi kita mau berupaya maka harapan pasti tercapai" Job Tari pertama di jakarta yang sangat berart bagi saya adalah Mengkoreografi tari untuk sinetron DONGENG DANGDUT sutradara Deddi setiadi. Sejak saat itu, jarum pendulum keberuntungan rupanya sedang condong kearah saya. Tidak berselang lama saya mendapat kontrak mengkoreografi Sinetron OPERA KABAYAN sutradara Abdi wiyono.
Ketika Kontrak sebaga pengajar senam habis. saya dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit. Pulang kembali kekota tercinta MALANG atau terus menikmati gebyar warna lampu panggung IBUKOTA?
Dari pilihan itu, Ternyata Kota MALANG lebih memiliki magnit yang menarik hatiku untuk kembali. Akhirnya atas dorongan dan prakarsa murid-muridku pada tanggal 29 desember 1993 didirikanlah BUDI AYUGA ART PERFORMANCE STUDIO.
Dari sini tidak bisa dipungkiri, bahwa keberadaan BUDI AYUGA tidak bisa lepas dari peran serta jasa ratusan temandan ribuan siswa-siswa pendahulu baik bantuan moril maupun meteriil. TERIMAKASIH ATAS BANTUANNYA, ATAS INSPIRASI, ATAS SEMANGAT DAN ATAS PERJUANGANNYA.
TUHAN....BERKATILAH SEMUA TEMAN-TEMANKU.
1 komentar:
Sy pernah bergabung menjadi penari budi ayuga walau tidak lama..bersama dengan mbak dian dan mbak titik..yg pernah diikutkan untuk mewakili budi ayuga dalam lomba2 ..tahun ke berapa sy lupa..dan tempat lat msh di belakang kampus ITN n pengalaman yg menyenangkan..
Posting Komentar